Apa Tugas dan Tujuan BPUPKI Dibentuk? Mari kita bahas dalam artikel ini secara singkat terkait sejarahnya, tugas dan tujuan BPUPKI serta hasil sidang-sidangnya. Show Pada masa Perang Dunia II berakhirlah masa pemerintahan Kolonial Belanda di Indonesia. Lalu, pemerintahan ini digantikan oleh kekuasaan pemerintah militer Jepang. Jepang mengaku bahwa mereka adalah “Pemimpin Asia dan saudara tua bangsa Indonesia”. Kenyataannya Jepang tidak ada bedanya seperti penjajah yang lainnya. Pada suatu ketika Jepang mulai terdesak dengan tentara Sekutu dan mendapat banyak kekalahan. Setelah itu pemerintahan Jepang bersiasat untuk bermurah hati dengan menjanjikan akan memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia. Hal ini dilakukan Jepang untuk menarik hati bangsa Indonesia. Di samping itu Jepang membentuk Panitia Pemeriksa Adat dan Tata Negara yang memiliki tugas untuk menyelidiki adat dan tata negara Indonesia lama untuk disumbangkan kepada Jepang. Pada 7 September 1944 dilaksanakan sidang istimewa ke-85 Teikoku Ginkai di Tokyo berlangsung, Perdana Menteri Koiso mengumumkan tentang pendirian pemerintahan Kemaharajaan Jepang bahwa daerah Indonesia Timur diperkenankan merdeka di kemudian hari. Jepang memberikan pernyataan seperti ini karena angkatan perang mereka semakin terdesak. Baca juga buku ini yang membahas tentang sejarah Perang Dunia II dari peta langka pada masa perang. Sejarah Latar Belakang Dibentuknya BPUPKIJepang mengumumkan pembentukkan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada tanggal 1 Maret 1945 yang dikenal dengan nama Dokuritsu Junbi Cosakai. Jepang membentuk BPUPKI sebagai langkah awal dari janji mereka atas kemerdekaan bangsa Indonesia. Walaupun Jepang telah mengumumkan pembentukkan BPUPKI, tetapi peresmian BPUPKI terjadi pada tanggal 29 April 1945. Pada tanggal 29 April 1945 selain peresmian BPUPKI, terlaksanalah pengangkatan pengurus dan anggota BPUPKI. Telah diangkat sebanyak 60 orang Indonesia sebagai anggota BPUPKI dan 7 orang Jepang untuk mengawasi anggota BPUPKI. Dalam strukturnya, BPUPKI ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu perundingan dan kantor tata usaha. Badan perundingannya terdiri dari seorang ketua, dua orang ketua muda, dan 60 anggota Tata Usaha. BPUPKI diketuai oleh Dr. Kanjeng Raden Tumenggung Radjiman Wedyodiningrat, dengan wakilnya Ichibangase Yosio (orang Jepang), dan juga Raden Pandji Soeroso. Seperti yang sudah dijelaskan bahwa BPUPKI memiliki dua bagian. Bagian satu ini adalah Tata Usaha yang beranggotakan 60 orang. Tata usaha ini dipimpin oleh Raden Pandji Soeroso beserta wakilnya Mr. Abdoel Gafar Pringgodigdo dan Masuda Toyohiko (orang Jepang). Kebijakan Jepang dalam membentuk BPUPKI bukan tanpa alasan, melainkan Jepang ingin mempertahankan sisa-sisa kekuatannya akibat desakan Sekutu serta memikat hati bangsa Indonesia. Dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, banyak orang yang terlibat dan berjuang untuk mengisi kemerdekaan, dan salah satu contohnya adalah para anggota BPUPKI. Untuk lebih mengenal dan mengingat jasa para pahlawan tersebut, Buku Pintar Mengenal Pahlawan Indonesia hadir. BPUPKI melaksanakan sidang pertamanya pada tanggal 29 Mei 1945. Namun dari sidang tersebut mereka masih belum menemukan rumusan mengenai dasar negara Indonesia. Namun sebelum sidang kedua dilaksanakan. BPUPKI membentuk Panitia Sembilan untuk memastikan dan merumuskan dasar negara Indonesia.
Susunan keanggotaan Panitia Sembilan ini terdiri dari:
Para Panitia Sembilan ini melaksanakan pertemuan pada tanggal 22 Juni 1945. Mereka menghasilkan rumusan dasar negara Indonesia yang dikenal dengan Piagam Jakarta dari hasil pertemuan tersebut.
Setelah adanya pertemuan Panitia Sembilan dan menghasilkan Piagam Jakarta, akhirnya rancangan dasar negara tersebut diterima. Kelima asas yang disampaikan oleh Ir. Soekarno tersebut diberi nama menjadi Pancasila atas petunjuk dari seorang ahli. Kelanjutan rancangan dasar negara tersebut akan dimatangkan dalam persidangan BPUPKI kedua yang dilaksanakan mulai tanggal 10 Juli 1945. Pada 10-17 Juli 1945 dilaksanakan sidang BPUPKI yang kedua. Sidang tersebut membahas tentang rancangan Undang-Undang Dasar, bentuk negara, wilayah negara, dan kewarganegaraan Indonesia. Kemudian BPUPKI dibubarkan pada 7 Agustus 1945. BPUPKI dianggap telah melaksanakan dan menyelesaikan tugasnya. Setelah itu, Jepang mendirikan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau Dokuritsu Junbi Inkai yang diketuai oleh Ir. Soekarno. Tujuan BPUPKI DibentukTujuan BPUPKI dibentuk untuk mendalami, mengkaji, dan menyelidiki bentuk-bentuk dasar yang cocok untuk kepentingan pemerintahan Indonesia dari pasca kemerdekaan. Yang jelas tujuan dari BPUPKI ini untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Walaupun BPUPKI ini sebenarnya hanya sebagai janji manis dari Jepang atas kemerdekaan Indonesia untuk memikat hati rakyat Indonesia. Janji manis ini digunakan agar Indonesia mau membantu Jepang melawan Sekutu.
Dalam menjaga nilai pancasila tersebut, banyak sosok yang telah berjuang dan berkorban untuk mencapai kemerdekaan bangsa. Salah satu sosok tersebut dapat kita lihat pada Seri Pemimpin Bangsa – Mohammad Hatta Menjaga Pancasila Sakral. Tugas BPUPKIBPUPKI sebagai badan penyelidik memiliki tugas utama untuk mempelajari dan menyelidiki hal-hal penting yang memiliki hubungan dengan politik, tata pemerintahan, ekonomi, dan lainnya yang diperlukan untuk persiapan kemerdekaan Indonesia. Secara rinci berdasarkan sidang, BPUPKI ditugaskan untuk:
Dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, terdapat berbagai cerita perang para sosok pahlawan bangsa melawan penjajah dan memabngkitkan semangat nasionalisme. Pelajari itu semua pada buku Cerita Perang Kemerdekaan Indonesia. Hasil Sidang BPUPKI1. Sidang Pertama BPUKI (29 Mei – 1 Juni 1945)Pada sidang BPUPKI yang pertama membahas mengenai rumusan dasar negara. Dalam sidang ini kegiatannya mendengarkan pidato dari ketiga tokoh utama pergerakan nasional Indonesia yaitu, Prof. Mohammad Yamin, S.H., Prof. Dr. Soepomo, dan Ir. Soekarno. Sidang pada 29 Mei 1945 menghasilkan gagasan rumusan lima asas negara Republik Indonesia dari Prof. Mohammad Yamin, S.H., yaitu:
Lalu, sidang 31 Mei 1945, menghasilkan gagasan tentang rumusan lima prinsip dasar negara Republik Indonesia Merdeka dari Prof. Dr. Soepomo, yaitu:
Kemudian, pada 1 Juni 1945, menghasilkan gagasan tentang rumusan lima sila dasar negara Republik Indonesia dari Ir. Soekarno, yaitu:
2. Sidang Kedua BPUPKI (10-17 Juli 1945)Pada sidang BPUPKI yang kedua yang digelar mulai dari 10-17 Juli 1945 membahas tentang rancangan Undang-Undang Dasar (UUD), bentuk negara, wilayah negara, dan kewarganegaraan Indonesia. Adapun beberapa poin penting termasuk pergantian redaksi dalam UUD, yaitu:
Buku ini menyediakan Butir-Butir Pancasila, Tata Urutan Peraturan Perundang Undangan di Indonesia, Proses Pembentukan Undang-Undang, Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Teks Sumpah Pemuda, Lembaga Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945, Lagu Indonesia Raya dalam Tiga Stanza, Keragaman Suku Bangsa dan Budaya di Indonesia, Pemerintahan Daerah, Nama Presiden dan Wakil Presiden Indonesia, Kabinet Indonesia Maju Periode 2019-2024 Itulah sejarah, tujuan, dan tugas dari BPUPKI. Sudah pahamkah kalian mengenai salah satu sejarah di Indonesia ini? Sebagai rakyat Indonesia tentunya kalian harus tahu tentang sejarah-sejarah Indonesia. Seperti kata Ir. Soekarno “jangan sekali-sekali melupakan sejarah”. Nah, Grameds jika kalian ingin tahu lebih banyak tentang sejarah Indonesia, kalian bisa membeli buku yang disediakan di Gramedia. Gramedia sebagai #SahabatTanpaBatas menyediakan buku-buku yang berkualitas loh. Yuk beli bukunya sekarang juga! Baca juga artikel terkait “Tugas dan Tujuan BPUPKI” : Penulis: Ricky Atthariq
|